Sebenernya gue rada kurang suka bikin postingan berbau serius di blog ini, karena bakalan ngga mecing aja sama postingan-postingan alay sebelomnya. Haha. Tapi kali ini gue pengen mengutarakan isi pikiran gue tentang beberapa hal yang mengganjal di hati. Fyi aja gue itu tipenya kaya mahkluk halus gitu loh, asal ngga diusik dan kalian lewat depan gue sambil uluk salam, ya gue ngga bakalan ganggu. Dan gue juga ngga pernah gigit orang sih. Cuma, berhubung ada yang mengusik gue akhir-akhir ini, maka gue putuskan untuk bergentayangan menumpahkan unek-unek disini.
Yang bertemen sama gue di Facebook mungkin inget kalo gue pernah share dan curcol-curcol tentang kerjaan gue. Yang belom tau, bolehlah gue kasih tau aja disini sekalian. Gue kerja di bidang sosial, tepatnya dalam ranah perlindungan anak dan adopsi (pengangkatan anak). Dan boleh dibilang gue jarang share masalah kerjaan di sosial media selain yang bener-bener gue pengen share. Entah itu waktu THR gue dianiaya orang (haha), kesel sama temen kerja, atau beberapa kejadian yang agak menguras emosi. Biasanya hal-hal yang gue share di Facebook adalah hal-hal yang gue suka dan emang gue pengen share aja.
Lalu masalahnya?
Ngga ada masalah sih kalo menurut gue, dan so far gue juga ngga pernah terima komplain dari orang-orang terdekat gue tentang isi hati dan pikiran yang gue share di sosial media. Tapi lalu ada yang mengganggu ketenangan gue. Kenapa (katanya) gue hanya aware dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan anak? Kenapa gue keliatannya ngga peduli dengan masalah LGBT yang lagi happening seantero jagad ini? Ngga pernah ikutan mengutuk LGBT berarti diem-diem mendukungnya dong? Memangnya anak-anak juga ngga rawan terkena dampak LGBT ini?
Helaw. Tolong ya, jangan gampang menggeneralisir sesuatu dan menghakimi jalan pikiran orang lain yang sebenernya lo ngga tau apa-apa tentang itu. Gue memang ngga pernah sharing sesuatu tentang "perang melawan LGBT" ini, so what?? Emangnya ada yah hukumnya, dalilnya, atau apalah yang menjadi dasar pikiran bahwa kalo kita ngga pernah bicara tentang LGBT lalu otomatis berarti kita itu mendukung LGBT? Kalo gue ngga pernah ikut-ikutan menghujat, menghakimi dan mencaci maki si LGBT ini bukan berarti gue pendukung LGBT loh. Seperti halnya kalo gue menyebut "Puji Tuhan" bukan berarti gue otomatis jadi orang kristen dan mereka yang non muslim bilang "Alhamdulillah" ujug-ujug jadi muslim toh?
Gue ngga pernah mendukung apalah itu yang namanya Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender-things ini. Boleh cek timeline gue, ngga pernah tuh gue pasang profil picture pake banner pelangi. Hoho, diantara para penggiat anti-LGBT ada juga kan yang (karena ketidaktahuan) pernah ganti profil picture pake fitur yang disediakan facebook dulu? Tadinya dikirain buat lucu-lucuan dan seseruan aja, ternyata eh ternyata lambang solidaritas buat kaum "itu". Gue bukan pendukung kaum Nabi Luth ya, tapi hak gue dong untuk ngga ikut-ikutan ngata-ngatain mereka atau share sesuatu tentang LGBT di timeline gue.
Kenapa?
Gue punya prinsip, selama mereka ngga ganggu gue, gue pun ngga bakalan ganggu mereka. Dimata gue mereka yang dicap lesbi, homo, biseks dan tukang ganti kelamin itu masih manusia. Perbuatan dan penyimpangan seksual mereka memang tidak akan pernah dapat dibenarkan dari segi apapun. Dan menurut gue memang tidak benar dan tidak bisa dianggap benar. Tapi gue ngga perlu ikut-ikutan mengumbar sumpah serapah kan?
Yang bertemen sama gue di Facebook mungkin inget kalo gue pernah share dan curcol-curcol tentang kerjaan gue. Yang belom tau, bolehlah gue kasih tau aja disini sekalian. Gue kerja di bidang sosial, tepatnya dalam ranah perlindungan anak dan adopsi (pengangkatan anak). Dan boleh dibilang gue jarang share masalah kerjaan di sosial media selain yang bener-bener gue pengen share. Entah itu waktu THR gue dianiaya orang (haha), kesel sama temen kerja, atau beberapa kejadian yang agak menguras emosi. Biasanya hal-hal yang gue share di Facebook adalah hal-hal yang gue suka dan emang gue pengen share aja.
Lalu masalahnya?
Ngga ada masalah sih kalo menurut gue, dan so far gue juga ngga pernah terima komplain dari orang-orang terdekat gue tentang isi hati dan pikiran yang gue share di sosial media. Tapi lalu ada yang mengganggu ketenangan gue. Kenapa (katanya) gue hanya aware dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan anak? Kenapa gue keliatannya ngga peduli dengan masalah LGBT yang lagi happening seantero jagad ini? Ngga pernah ikutan mengutuk LGBT berarti diem-diem mendukungnya dong? Memangnya anak-anak juga ngga rawan terkena dampak LGBT ini?
Helaw. Tolong ya, jangan gampang menggeneralisir sesuatu dan menghakimi jalan pikiran orang lain yang sebenernya lo ngga tau apa-apa tentang itu. Gue memang ngga pernah sharing sesuatu tentang "perang melawan LGBT" ini, so what?? Emangnya ada yah hukumnya, dalilnya, atau apalah yang menjadi dasar pikiran bahwa kalo kita ngga pernah bicara tentang LGBT lalu otomatis berarti kita itu mendukung LGBT? Kalo gue ngga pernah ikut-ikutan menghujat, menghakimi dan mencaci maki si LGBT ini bukan berarti gue pendukung LGBT loh. Seperti halnya kalo gue menyebut "Puji Tuhan" bukan berarti gue otomatis jadi orang kristen dan mereka yang non muslim bilang "Alhamdulillah" ujug-ujug jadi muslim toh?
Gue ngga pernah mendukung apalah itu yang namanya Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender-things ini. Boleh cek timeline gue, ngga pernah tuh gue pasang profil picture pake banner pelangi. Hoho, diantara para penggiat anti-LGBT ada juga kan yang (karena ketidaktahuan) pernah ganti profil picture pake fitur yang disediakan facebook dulu? Tadinya dikirain buat lucu-lucuan dan seseruan aja, ternyata eh ternyata lambang solidaritas buat kaum "itu". Gue bukan pendukung kaum Nabi Luth ya, tapi hak gue dong untuk ngga ikut-ikutan ngata-ngatain mereka atau share sesuatu tentang LGBT di timeline gue.
Kenapa?
Gue punya prinsip, selama mereka ngga ganggu gue, gue pun ngga bakalan ganggu mereka. Dimata gue mereka yang dicap lesbi, homo, biseks dan tukang ganti kelamin itu masih manusia. Perbuatan dan penyimpangan seksual mereka memang tidak akan pernah dapat dibenarkan dari segi apapun. Dan menurut gue memang tidak benar dan tidak bisa dianggap benar. Tapi gue ngga perlu ikut-ikutan mengumbar sumpah serapah kan?
Orang lain ya silakan aja, sebodo kodok gue mah. Mereka mau sampe nungging-nungging ngata-ngatain orang kek, mau jadi homophobia kek, mau berbusa-busa kampanye anti LGBT kek, terserah. Gue ngga pernah larang-larang orang. Ga pernah juga ngusilin apapun yang orang posting di akun sosmed mereka (kalo gue ga suka paling gue hide aja, haha. Habis perkara). Silakan aja toh itu akun lo, dan gue mah ya gue aja. Is that a problem for you?
Gue punya orang dekat yang gay. Dan dia ngga ada masalah sama gue, keluarga dan orang-orang disekitarnya. Dia ngga pernah merugikan orang lain dengan status "gay" yang dia sandang dan ngga pernah dia umbar-umbar juga. Gue merasa ngga ada masalah dengan keberadaan dia dalam kehidupan gue. Malah kalo boleh jujur sih, orang itu lebih punya empati dan kepedulian terhadap masalah-masalah disekelilingnya dari pada beberapa orang yang mengaku "normal" dan religius yang gue kenal.
Mas, Mbak.
Mengklaim diri sendiri "normal" dan beragama bukan berarti boleh sombong loh. Kesombongan itu hanya milik Allah semata. Kita mah cuma butiran debu, ngga usah berbesar kepala dan tinggi hati. Uruslah apa yang menjadi urusan kita masing-masing dengan cara kita sendiri tanpa harus mengganggu dan mengusik orang lain.
Mungkin skala prioritas gue dengan orang lain berbeda. Buat gue, masalah anak-anak terlantar, kekerasan terhadap anak, ABK (Anak Berkebutuhan Khusus), ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum) lebih penting daripada urusan perang gobang dan jeruk makan jeruk. Hei, gue berkecimpung didunia anak beserta segala problematikanya loh. Makanan sehari-hari gue ya masalah-masalah anak. Dan asal tau aja masih banyak masalah yang bikin kepala gue mumet, yang kalian, para penggiat anti LGBT belom tentu peduli dan bisa memberikan solusi. (Ya iyalah, solusi macam apa yang bisa lo kasih hanya dengan usaha bermodalkan kegiatan jempol pencet-pencet tombol "share"??)
Masalah sosial dan moral kita banyak sodara-sodara. PR kita dimulai dari membenahi diri sendiri. Daripada sibuk mengurusi kadar akidah dan keimanan seseorang, prasangka dan ukuran kepedulian orang lain, lebih baik energi itu dipake untuk mengurusi masalah lain yang penting dan nyata. Lebih bagus lagi kalo sekalian memberikan solusi, bukan cuma kalimat-kalimat basi yang diumbar disana-sini. Kalo belom bisa, cukup "mind your own business". Ok? ^^
Masalah sosial dan moral kita banyak sodara-sodara. PR kita dimulai dari membenahi diri sendiri. Daripada sibuk mengurusi kadar akidah dan keimanan seseorang, prasangka dan ukuran kepedulian orang lain, lebih baik energi itu dipake untuk mengurusi masalah lain yang penting dan nyata. Lebih bagus lagi kalo sekalian memberikan solusi, bukan cuma kalimat-kalimat basi yang diumbar disana-sini. Kalo belom bisa, cukup "mind your own business". Ok? ^^
Temen gue juga pernah nanya tuh kenapa status gue di sosmed nggak ada anti-anti LGBT-nya, malah drakor mulu :))
BalasHapusAlesan gue malah supaya nggak jadi trending topic aja, sih. Bukannya itu salah satu tujuan mereka? Makanya mending ngedrakor aja :D
Btw, serius ataupun alay tulisan lo tetep asik dibaca kok, Utie ;)
Iya Dell. Emang sharing LGBT kaya sholat 5 waktu? Fardhu 'Ain? :p
HapusTapi gue lebih suka alay-alayan sih. Kalo serius takut menuai kontroversi lalu tenar deh gue :D :p
Gpp sih tenar, asal abis itu jangan lupa temen aja, wkwkwkwk..
Hapusnyindir siapa ini ya? wkwkwk
HapusMolla Lia.. si Della tuh :p
HapusHihi.. sama, sampai saat ini saya juga ga pernah buat status ataupun share sesuatu yang ada 4 huruf itu lagi baris, satu-satunya ya statusnya Teh Utie yang saya share kemarin itu(bener kan ada 4 huruf itu?), kenapa ya? Kalau saya memang tidak gampang share sesuatu di wall, kalaupun ingin membuat status saya merasa belum begitu paham secara mendalam atau apalah.. jadi.. ya sama.. saya juga gak share n posting tapi juga gak mendukung :)
BalasHapusIya Ir...4 huruf : L-G-B-T :)))
HapusAh kebanyakan orang parno sih sekarang tuh. Insecure sama segala hal..
Pokonya mah prinsip mbak Utie gw bangetlah!!
BalasHapusmending gue stalking bias dripada nambah rusuh jagat dunia maya ��
Tah eta pisan, Nggie! Mari urusin bias2 kita yang makin hari makin nambah :))) Eh tapi da aku mah sok di nyinyirin oge sih kl share kebanyakan soal kekoreaan :)) *nasib artes*
HapusAku klo yang postingan bertema curhatan juga langsung mlipir malah hehhehe
BalasHapusWah..mana postingan2 aku kan bertema curcol semua nih :)) Jangan kapok mampir yah :D
HapusGrrrrrrr.... lu serem juga kalo marah ya mak.
BalasHapusAbisan membangunkan macan (mama cantik) tidur sih Mak :D Ngga marah juga, cuma sirik aja sama orang2 yang kebanyakan waktu luang sampe sempet ngurusin orang lain :)))
HapusNjiiiirrrrr eta ending na si Jimiiiiiiinnn aaaaakkkkk...
BalasHapusSama lah Teh aku pun blm prnh nyetatus LGBT an.. cukup memantau aja, takut menyinggung perasaan orang lain da aku juga punya 2 teman yang menyimpang.. ^-^
Wakakakak..salpok :)) Sengaja sih endingnya begitu, buat pengalihan isu. :p
HapusBener Cha, akupun ngga mau nyinggung orang. LGBT atau bukan, tetep manusia yg punya perasaan menurut aku sih..
Ini postingan semacem terawangan Teh Uttie siah, wkwk
HapusSiang diposting ehh malemnya gempar brita artis yg terkenal religius kena kasus LGBT bhahahaha
si SJ yang sok iyeh itu yah? Amit-amit, ga ada cewek yang mau, abg cowok pun diembat. Euuwwww.. >.<
HapusLg ngetren yak war2an aku sih damai2 saja...������
BalasHapusKayanya sih iya mbak. Yg pro LGBT sama yg kontra. Aku sih cuma mau bilang, aku ga share2 soal LGBT bukan berarti mendukung loh. Tapi hak kita kan mau koar2 apa ngga? ^^
HapusEnakan ngurusin si kookie ya, tie? hihihi
BalasHapusIya...dia tuh emang anak yg butuh kasih sayang noona banget! >.<
HapusKaum mereka memang terkenal lebih berempati terhadap sekitar ya mbak. aku pun dulu pernah punya teman yang begitu. Dan kerasa banget bedanya dengan teman yang ngaku normal. Kadang sikap mereka yang super baik itu justru bikin aku nyaman sih. Tapi bukan berarti aku mendukung mereka lho ya. Untung gak ada yg komen dan nanya kenapa aku gak pernah share tentang hal ini di media sosial. Atau mungkin karena mereka sama sekali gak ada yang merhatiin aku jadinya gak peduli juga. haha
BalasHapusIya Lia.. Mungkin ya, karena mereka merasa punya "kekurangan" maka diimbangi dengan banyak2 berbuat baik. Di salah satu yayasan yg kerjasama dgn kantor aku ada petugasnya yg "..." tapi boleh dibandingin lah sama bbrp org yg aku kenal yg sibuk "hijrah".. Jauuh Lia..Dia mah total berkecimpung di dunia anak teh. Sementara yg itu... hmm, nol gede. Jago jadi pahlawan sosmed aja.
HapusYah kl cuma dikomen mending. Paling males kalo udah diceramahin :D
Apalagi aku, Mba, ga pernah share LGBT-LGBT gitu. Aku kan emang status FB, tweet sama isi blog cemen semua, hehe. Tapi ga ada yg nanyain ke aku gitu sih.
BalasHapusIya lha, kita urusi urusan masing-masing dengan cara kita sendiri.
Gue salah gaul kali ya, ada aja orang yang nyiyirin postingan gue. Apalagi kalo ngalay kekoreaan Noks, bahkan dibully sohib2 sendiri :))))
HapusIya udah ga usah pengen share, yang ada juga tuh pada panik postingannya di apus, akunnya di banned FB :D hahaha
hehee.. sepakat utie..
BalasHapusTosss
Hapusmakin marak ya kasus ini, dan ternyata eh ternyata deket gw ternyata salah satu nya.. huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
BalasHapusNonton film subtitle indonesia
Yah..hati orang sapa yg tau yaa.. Semoga temennya bisa "sembuh" :)
HapusBerat nih bahasanya :D
BalasHapusPerlu disiram senyuman kookie