[Spoiler] Ending Drama Korea : The King's Face

Pembaca yang budiman, sebenernya gue masih bingung mengawali postingan ini dari mana. Karena tadinya gue ngga berniat bikin spoiler ending The
King's Face yang dalam postingan gue sebelomnya ini gue ceritain review-nya.

Kenapa?
Pertama, waktu gue bikin review dramanya kemaren itu gue belom selesai nonton, hahaha. So gue belom tau endingnya kaya apa, meski udah denger selentingan kabar dari burung dan rumput yang bergoyang tea..
Kedua, tadinya gue emang sengaja ga kasih bocoran endingnya karena khawatir akan ditimpuk rame-rame sama yang belom nonton. Hehehehe.

Tapi, berhubung gue udah tamat nonton dramanya dan gue ada unek-unek yang pengen gue curahkan kepada khalayak ramai (juga ada permintaan seseorang *lirik Della*), maka gue putuskan untuk posting spoiler ending The King's Face ini. Sengaja gue pisahin dalam postingan terpisah, karena selain buat nambah-nambahin jumlah postingan blog ini *buahaha*, gue juga memberi kesempatan bagi para pembaca yang ngga suka baca spoiler untuk men-skip postingan ini. Jadi review-nya bisa tetep jadi dirinya sendiri sebagai review, meskipun kalo baca komen-komennya teteup aja ada bocorannya. Hihihi. *Ya maap!

Nah, seperti yang gue tulis dalam review yang lalu, sampe dengan episode 15 (yang gue tonton saat itu) ceritanya epic lah. Intrik-intrik khas drama saeguk bertebaran sepanjang episodenya. Dan aktingnya Seo In Guk maksimal banget. Puncaknya sih menurut gue ada di episode 19-20. Emosi kita bakalan diobok-obok deh, terutama sama kelakuan tokoh-tokoh antagonisnya. Di episode 20 gue malah sempet lambai-lambai tangan ke kamera alias pengen nyerah minta bocoran sama yang udah nonton. Desperate banget sama kelakuan si penjahat. [Fyi: drama ini sampe 23 episode]

Ada satu tokoh yang digambarkan sangat licik bak ular dan licin kaya belut kecemplung minyak, bernama Kim Do Chi, yang sangat berambisi mewujudkan ideologi sebuah kelompok yaitu ajaran bahwa manusia itu sederajat, tidak mempunyai tingkatan sosial dan siapapun berhak duduk di singgasana raja. Paham yang sebetulnya bagus ya, dan didukung juga sama Gwanghae, hanya disalahpahami oleh si Kim Do Chi ini.

Alih-alih melengserkan raja yang sebetulnya tidak berhak menduduki tahta karena wajahnya tidak cocok untuk menjadi raja (sesuai dengan ajaran Fisiognomi dalam buku keramat milik kerajaan) dan membantu putra mahkota (pangeran Gwanghae) untuk naik tahta karena menurut buku tersebut dialah yang cocok menjadi raja dan of course dia qualified banget (seperti tujuannya semula), si Kim Do Chi ini malah berambisi untuk merebut kursi Joseon-1 itu untuk dirinya sendiri. *mulai lapaaarrr*

Dia itu resenya lebih parah dari yang di iklan chocolate bar itu loh! Perpaduan kelicikannya Kim Do Chi dan sempitnya pola pikir sang raja, cocok banget buat menyiksa putra mahkota Gwanghae. Bahkan saking licik dan licinnya si Kim Do Chi ini, ketika akhirnya dia ketangkep dan ketauan punya niat berkhianat, dia bisa lolos dari hukuman mati! Ishhh, ngeselin banget deh! *ngeselin level sinetron Tersanjung!*

Tadi gue bilang klimaksnya itu ada di episode 19-20 kan. Di episode inilah puncak-puncaknya penderitaan Gwanghae. Dimulai dari Ga Hee (wanita cinta matinya Gwanghae) yang akhirnya jadi selir raja. Bayangin sakit hatinya Gwanghae bo. Sampe sakit beberapa hari dese karena syok mendapati wanita yang dicintainya seumur hidup berakhir jadi cemceman bapake. Meskipun tujuan Ga Hee itu demi melindungi Gwanghae dari Kim Do Chi dan raja itu sendiri.

Lalu karena ratu meninggal ngga lama setelah Ga Hee jadi selir raja, maka dicarilah ratu baru. Disitu Gwanghae bisa merangkul selir yang dari awal cerita memusuhi Gwanghae abis-abisan, menjadi sekutu dia untuk memilihkan ratu untuk bapake. Mereka tandingan ngajuin calon ratu dengan calon yang diajuin oleh Kim Do Chi. Peran ratu baru ini penting untuk kelangsungan kedudukan putra mahkota. Gondoknya lagi, yang naik tahta jadi ratu adalah orang pilihan Kim Do Chi. Ya ya ya...tipikal drama saeguk. Bisa ketebak lah ratu baru itu tengil bin rese.

Belom lagi intervensi Bangsa Cina terhadap kerajaan Joseon yang bikin geregetan karena raja Joseonnya cemen banget, menambah daftar penderitaan Gwanghae. Sampe episode ini Gwanghae masih terus berjuang dibawah tekanan dan kebencian raja. Bahkan ketika dia bisa merangkul wilayah orang barbar dan meng-kick Bangsa Ming (Cina), sang raja ngga pernah sedikitpun mengakui prestasinya apalagi memuji. Tapi hebatnya di cerita ini sang putra mahkota sholeh banget, dia sangat berbakti sama bapake.

Episode 21 sampe akhir gue mulai merasa agak kecewa nih pemirsa. Bukan karena ngga hepi ending yah, meskipun tetep aja Gwanghae ngga bisa jadian sama Ga Hee. Bukan soal itunya. Tapi menurut gue 2 episode terakhir ini jalan ceritanya tetiba aja jadi terlalu mudah dan mulus. Banyak adegan dan plot yang rasanya "buru-buru". Lalu tokoh-tokoh lain yang diawal sampe pertengahan cerita punya peranan yang lumayan penting, diakhir drama ini sepertinya minim ekspose atau malah ngga diceritain sama sekali.

Bukan apa-apa sih, tapi kesannya rancu dan seolah sutradara sama penulisnya pengen dramanya cepet-cepet tamat. Jadi di 2 episode terakhir ini seolah ada mata rantai yang terputus. Beberapa tokoh tau-tau "menghilang", atau tetiba aja diceritakan udah membelot. Jadi seperti yang gue bilang sebelomnya, ending drama ini ngga cetar membahana. Datar dan seolah melupakan esensi plot awalnya yang detil dan emosional. Jadi buat gue, meskipun sang raja yang lalim akhirnya mati dan Gwanghae naik tahta jadi Joseon-1,  tetep agak kurang greget. Kesimpulan gue mah ending drama The King's Face ini hepi-tapi-standar. Gitu.

Tapi seriusan, terlepas dari endingnya yang hepi-tapi-biasa-aja itu, drama ini tetep layak banget untuk ditonton. Anggaplah endingnya yang lempeng itu hadiah karena jalan cerita drama ini dari awal episode sampe mendekati akhir udah kaya roller coaster. Haha. *tetep ngebela dong* Toh intinya gol si Gwanghae ini tercapai kan... ^^

Oh iya, MORAL OF STORY dari drama ini adalah :

Seo In Guk itu tetep kece dan ganteng dunia akhirat meskipun berkumis dan berjenggot pemirsa!!! Omo...

[Dan bagaimanapun gue berusaha, gue tetep ngga tega memasukan topik favorit seseorang *lirik Vita Masli* mengenai KUDA, KANDANGNYA, DAN FERMENTASI].

Sekian.

• Tweet
• Like It
• Google +